Dia menilai itu tak lebih dari cara menyiasati undang-undang.
“Tidak mungkin kita mengatasi permasalahan ini hanya membuat tambahan undang-undang, undang-undang yang ada kita buat lagi undang-undang, dan kita buat lagi undang-undang. Akhirnya, justru kita terjebak untuk melihat betapa kita mulai mencoba menyiasati undang-undang. Ini yang menjadi permasalahan kita,” kata Surya Paloh saat memberikan amanat dalam Kongres III Partai NasDem Tahun 2024 di JCC, Jakarta, Minggu.
Kongres III Partai NasDem digelar di JCC, Jakarta, selama 3 hari pada 25–27 Agustus 2024. Acara itu dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, yang hadir mengenakan kemeja biru berwarna biru khas NasDem.
Dalam acara itu, Presiden Jokowi juga memuji NasDem yang konsisten mendukung dirinya terutama saat dia maju pemilihan presiden pada 2014 dan 2019.
Terkait itu, Surya menyebut NasDem dan pemerintahan Presiden Joko Widodo merupakan mitra yang setara.
“Kita bebas bergerak, berbicara, mengeluarkan pendapat sepakat, dan kadang-kadang tidak sepakat. Tetapi, itulah dinamikanya. Itulah artinya kenapa kita mempunyai suatu nilai dari perspektif, pandangan, untuk mencari kesamaan demi kesamaan, bukan perbedaan,” kata Surya Paloh.
“Inilah yang menyebabkan satu proses perjalanan hampir 10 tahun ini, kadang-kadang bisa tersenyum, kadang-kadang kita harus termangu, kadang-kadang kita harus terhenyak duduk sedikit memikirkan apa yang sebenarnya kurang dengan NasDem ini,” kata Surya Paloh di hadapan Presiden Jokowi.
Terlepas dari itu, Surya menegaskan NasDem yakin Presiden Jokowi selalu punya niat yang baik. Walaupun demikian, Surya Paloh menyebut dari Presiden Jokowi NasDem belajar hanya bermodalkan niat baik tidak cukup, karena harus ada strategi yang tepat.
“Inilah gambaran suasana kebatinan hati kita, tantangan demi tantangan tentu merupakan kewajiban kita untuk mengatasi, bersinergi membangun bangsa ini,” kata Surya Paloh.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024